Di Indonesia banyak macam permainan tradisional.
Seperti ela/sepilat, cak lingking,
gasing, dan sebagainya. Berbeda sekali saat permainan canggih menyebar di
kalangan anak-anak. Mungkin anak “orang kaya” sudah memainkan beyblade atau
semacam gasing yang memiliki gir dengan arena berbentuk lubang yang cekung
rata. Jika anak-anak di kota besar mengenal beyblade, maka di kampung halamanku
dikenal gasing dari kayu. Dari berbagai ukuran dan bentuk. Kampung halamanku
Petar. Masih termasuk dalam kecamatan Jebus, Bangka Barat, propinsi Bangka
Belitung.
Permainan ini ada sebelum aku lahir. Seingat saya, saya
pernah melihat pemuda-pemuda memainkannya sewaktu saya masih kecil. Bahan
gasing terbuat dari kayu yang cukup keras. Rata-rata berdiameter 5-10 cm.
Semakin keras kayu yang dipakai semakin bagus gasing tersebut. Perputarannya
semakin kencang dan stabil.